Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
BAB
II
ASAL
MULA KEHIDUPAN DI BUMI
PENDAHULUAN
Awal mulanya
dunia ini hanya sebatas planet yang kosong dan lama kelamaan dunia ini penuh
dengan makhluk – makhluk yang menempati bumi ini dan mulailah terjadi kehidupan
di dunia ini. Sejarah kehidupan dibumi dapat diungkap melalui fosil. Fosil
telah menjadi bukti yang paling kuat untuk menjelaskan tentang kejadian
makroevolusi. Makroevolusi merupakan perubahan dalam skala besar diatas
tingkatan spesies yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama.
Kebanyakan fosil ditemukan tertanam dalam batuan sediment. Melalui prose
alami yang panjang, sediment-sedimen dapat tersusun secara berlapis-lapis
membentuk strata (tingkatan). Setiap lapisan strata, disebut catatan fosil
berguna bagi ilmuwan untuk menjelaskan sejarah kehidupan
dibumi. Studi kasus yang mempelajari catatan fosil disebut paleontology. Dibawah ini adalah beberapa teori
asal mula kehidupan dibumi.
Bumi kita
dahulu terbentuk dalam keadaan hangat dan pijar yang secara perlahan – lahan
bumi mengadakan kondensasi atau lebih dingin sehingga pada suatu saat
terbentuklah kerak atau kulit bumi. Bagian yang berbentuk cair membentuk
samudera atau hidrosfer, sedangkan bagian yang berbentuk gas disebut atmosfer
dan yang berbentuk padat disebut litosfer.
Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup melangsungkan kehidupannya
disebut biosfer. Dalam kehidupan makhluk hidup tersebut, terbentuk suatu sistem
hubungan antara makhluk hidup dengan materi dan energi yang mengelilinginya.
Ciri – ciri
sebuah benda hidup atau makhluk hidup ialah :
1.
Melakukan pertukaran zat atau metabolisme, yakni adanya zat yang masuk dan
keluar.
2.
Tumbuh atau bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak.
3.
Melakukan reproduksi atau berkembangbiak.
4.
Memiliki irabilitas atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi
terhadap rangsangan itu.
5.
Memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.
Secara
perlahan-lahan bumi mengadakan kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga
pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Yang berbentuk cair
membentuk samudra atau hidrosfer, yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang
berbentuk padat disebut litosfer. Pada saat ini kulit bumi tersebut dihuni oleh
berbagai jenis makhluk hidup yang beraneka ragam. Lapisan bumi yang dihuni oleh
berbagai makhluk hidup itu kita sebut biosfer.
Banyak
terdapat teori maupun paham-paham yang dikemukakan oleh para ilmuan mengenai teori awal mula kehidupan di dunia.
Namun semuanya belum dapat memberikan jawaban yang pasti. Sebenarnya sudah
sejak zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan jawaban terhadap awal mula
kehidupan di muka bumi ini. Namun, jawaban itu umumnya hanya berupa dongeng
atau mitos belaka. Berikut ini dikemukakan beberapa teori-teori awal mula
makhluk hidup di dunia, sebagai bahan kajian kita untuk mengenal lebih jauh sejarah awal mula kehidupan di dunia.
Usia Bumi
kurang lebih adalah 3000 juta tahun , namun hadirnya kehidupan diatas bumi
barulah sekitar 2000 tahun, dan berwal dari mahluk yang sangat sederhana.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil.
Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil.
Kita
mengenal beberapa hipotesis tentang asal mula kehidupan. Perlu diketahui bahwa
hipotesis yang dikemukakan para ahli tidak terlepas dari cara penalaran
seseorang dari zaman ke zaman, oleh karena itu ada beberapa hipotesis yang agak
kurang tepat kedengarannya. Namun sebaliknya, ada beberapa hipotesis yang benar
bila ditinjau dari segi logika.
A. TEORI ASAL-USUL
KEHIDUPAN DI BUMI
1. Teori Abiogenesis
Menurut teori ini, makhluk hidup berasal dari benda
tidak hidup atau dengan kata lain makhluk hidup ada dengan sendirinya. Oleh
karena makhluk itu ada dengan sendirinya maka teori ini dikenal juga dengan
teori Generatio Spontanea. Aristoteles merupakan salah satu pelopor teori ini,
dengan percobaan yang dilakukannya pada tanah yang direndam air akan muncul
cacing.
2. Teori Biogenesis
Teori Biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup. Tokoh pendukung teori ini antara lain Francesco
Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Francesco Redi merupakan orang
pertama yang melakukan penelitian untuk membantah teori Abiogenesis.
3. Teori Cosmozoic
Teori Cosmozoic atau teori Kosmozoan menyatakan bahwa
asal mula makhluk hidup bumi berasal dari ”spora kehidupan” yang berasal dari
luar angkasa. Keadaan planet di luar angkasa diliputi kondisi kekeringan, suhu
yang sangat dingin serta adanya radiasi yang mematikan sehingga tidak
memungkinkan kehidupan dapat bertahan. Pada akhirnya spora kehidupan itu sampai
ke bumi. Teori ini tidak dapat diterima oleh banyak ilmuwan.
4. Teori Penciptaan (Special
Creation)
Teori ini berpandangan bahwa makhluk hidup diciptakan
oleh Tuhan seperti apa adanya. Paham ini hanya membicarakan perkembangan materi
sampai terbentuknya organisme tanpa menyinggung asal usul materi kehidupan.
Penciptaan setiap jenis makhluk hidup terjadi secara terpisah. Teori ini tidak
berdasarkan suatu eksperimen.
5. Teori Evolusi Biokimia
Teori ini mencoba menggali informasi asal usul makhluk
hidup dari sisi biokimia. Menurut Oparin dalam bukunya yang berjudul The Origin
of Life (1936) menyatakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan
evolusi terbentuknya bumi beserta atmosfernya. Alexander Oparin adalah ahli
evolusi molekular berkebangsaan Rusia. Lebih lanjut, Oparin menjelaskan bahwa
pada mulanya atmosfer bumi purba terdiri atas metana (CH4), amonia
(NH3), uap air (H2O), dan gas hidrogen (H2).
Oleh karena adanya pemanasan dan energi alam, berupa sinar kosmis dan
halilintar, gas-gas tersebut mengalami perubahan menjadi molekul organik
sederhana, sejenis substansi asam amino.
B. PERBEDAAN TEORI ABIOGENESIS DAN
BIOGENESIS
1.
Teori
Abiogenesis
Teori
yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari
benda tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea).
Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut
oleh banyak orang selama beberapa abad.
Aristoteles
(384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno.
Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan
yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil
perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan
bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur.
Menurut
penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja secara
spontan. Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga generation spontanea.
Bila pengertian abiogenesis dan generation spontanea digabung, maka konsepnya
menjadi: makhluk hidup yang pertama kali di bumi berasal dari benda mati / tak
hidup yang terjadinya secara spontan (sebenarnya ini adalah dua teori yang
berbeda, tetapi orang sudah kadung salah kaprah).
Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak
zaman Yunani Kuno (ratusan tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17,
dimana Antonie Van
Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan
untuk mengamati makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes
air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan
Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka tentang
abiogenesis. Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah
yang diberi judul “Living in
a drop of water“. Tokoh lain pendukung teori ini adalah John Needham.
2. Teori
Biogenesis
Teori
ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal
pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis
Pasteur.
Ø
Francesco Redi
Redi merupakan orang pertama yang
melakukan eksperimen untuk membantah teori abiogenesis. Dia melakukan percobaan
dengan menggunakan bahan daging segar yang ditempatkan dalam labu dan diberi
perlakuan tertentu.
- Labu I : diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
- Labu II : diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
- Labu III : diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat
yang sama selama beberapa hari. Hasilnya adalah sebagai berikut:
- Labu I : dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
- Labu II : dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
- Labu III : dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
Menurut Redi belatung
yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III tidak terdapat
belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk. Sayangnya,
meskipun tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul belatung. Ini
disebabkan karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada disain
percobaannya.
Ø
Lazzaro Spallanzani
Spallanzani juga melakukan percobaan
untuk membantah teori abiogenesis, tetapi menggunakan bahan kaldu. Disainnya
sebagai berikut:
- Labu I : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
- Labu II : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, kemudian dipanaskan
Setelah dingin kedua labu diletakkan
di tempat yang sama. Beberapa hari kemudian hasilnya sebagai berikut.
- Labu I : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba (bakteri)
- Labu II : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan
busuknya kaldu berasal dari mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham
abiogenesis keberatan dengan disain Spallanzani karena menurut anggapan mereka,
labu yang tertutup menyebabkan gaya hidup (elan vital) dari udara tidak dapat masuk,
sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk hidup (mikroba).
Ø
Louis Pasteur
Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia
menggunakan kaldu dalam labu yang disumbat dengan gabus. Selanjutnya
gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf S), kemudian
dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. Ternyata
air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut
memungkinkan masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati
makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam
kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk
pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga
kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari
kemudian menyebabkan busuknya kaldu.
Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori
biogenesislah yang benar. Muncullah ungkapan :
“ OMNE VIVUM EX OVO, OMNE OVUM EX
VIVO, OMNE VIVUM EX VIVO”
yang
artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup,
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
ANALISA
Teori
Abiogenesis menurut saya adalah teori yang mengemukakan bahwa makhluk hidup
berasal dari benda mati . Teori yang dikemukakan oleh Aristoteles ini
beranggapan bahwa makhluk hidup barasal dari benda yang mati dan berlangsung
secara spontan. Aristoteles beranggapan bahwa ketika hujan tiba akan ada katak
yang muncul , jadi dia beranggapan bahwa katak tersebut berasal dari hujan .
Sedangkan
Teori Biogenesis sangat bertentangan dengan Teori Abiogenesis yang dimana
mereka beranggapan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah
ada . Tokoh yang terkenal pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro
Spallanzani, Louis Pasteur.
Dalam
percobaan Francesco Redi dan Lazzaro Spallanzani yang disimpulkan bahwa
eksperimen mereka mendapatkan hasil yang hampir sama yaitu dengan percobaan nya
Francesco Redi dia menemukan bahwa belatung yang terdapat dalam daging nya
berasal dari telur lalat yang hinggap di daging nya yang akhirnya berkembang
biak menjadi belatung.
Sedangkan
dari percobaan Lazzaro Spallanzani , ia menyimpulkan bahwa terdapat mikroba
yang tumbuh yang menyebabkan kaldunya busuk dan mikroba tersebut berasal dari
udara. Teori Fransecso Redi dan Lazzaro Spallanzani akhirnya disempurnakan oleh
Louis Pasteur yang membuktikan bahwa Teori Biogenesis benar dan muncul lah
ungkapan bahwa “ OMNE VIVUM EX OVO, OMNE OVUM EX VIVO, OMNE
VIVUM EX VIVO “ yang artinya makhluk
hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup yang lainnya.
REFERENSI
Komentar
Posting Komentar