Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar



BAB I
RUANG LINGKUP IPA

PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui metode dan sikap ilmiah. Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas, dan mendalam sesuai dengan hasil-hasil penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang-cabang ilmu yang dikenal sebagai: Fisika, Kimia, Biologi, dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA). Dalam perkembangannya, ternyata banyak proses yang penjelasannya memerlukan bantuan dari dua atau lebih cabang ilmu yang merupakan kombinasi dari cabang-cabang yang telah ada, seperti Kimia Fisika, Biokimia, Biofisika, dan Geofisika. Pembagian IPA dalam berbagai cabang tersebut sebenarnya untuk lebih mempermudah mempelajari alam seisinya dari sudut pandang tertentu. Namun di luar dari pada itu, satu hal yang pasti, yakni sasaran yang diselidiki, diuraikan, dan dibahas adalah satu, yaitu alam semesta yang meliputi: asal mula alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi.

A.  ALAM SEMESTA BESERTA ISINYA BAIK MIKROKOSMOS MAUPUN MAKROKOSMOS

a.    Alam Semesta
Bagaimana alam semesta ini tercipta? Dan berapa umurnya? Ilmu pengetahuan sangat luas, kadang-kadang berhadapan dengan masalah yang sangat kecil umurnya seperti sel. Tetapi kadang-kadang dihadapkan pada masalah yang sangat besar ukuranya seperti alam semesta.
Mikrokosmos mempelajari hal-hal kecil yang berukuran kecil. Sel, atom, proton, dan electron merupakan beberapa contoh dari mikrokosmos. Sedangkan Makrokosmos yang mempelajari hal-hal besar seperti alam semesta. Mikrokosmos dan makrokosmos termasuk kedalam alam semesta.

Mikrokosmos
Pada tahun 1665 ilmuan bangsa inggris Robert Hooke dengan menggunakan mikroskop yang masih sederhana, melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding seperti sarang lebah. Rongga berdinding ini disebut sel oleh para ilmuan dan sel ini sebagai kotak-kotak kecil yang berisi kehidupan. Dengan mikroskop modern dapat dilihat bahwa sel bukan hanya sebagai wadah kehidupan, tetapi lebih merupakan bahan kehidupan. Sampai saat ini belum ada ahli kimia yang mampu meniru produksi antibody tertentu padahal merupakan kegiatan rutin setiap hari bagai para ahli.
Mikroskop yang mempunyai perbesaran seribu kali dapat dipergunakan untuk mengamati Euglena. Euglena ialah organisme bersel tunggal dan dapat diambil sebagai contoh dari prilaku sel dan sebagai suatu kesatuan. Dari organisme ini ternyata dapat diterapkan pada organisme tinggkat tinggi seperti manusia, sehingga proses kehidupan dapat dipelajari. Mempelajari mikrokosmos benar-benar menakjubkan karena dalam ukuran yang sangat kecil.  Kenyataan awal kehidupan yang di pelajari pada mikrokosmos sama menariknya dalam dunia makrokosmos yang berukuran sangat besar  sebagai awal perkenalan untuk alam semesta.

 Makrokosmos
Setelah Galilie (1564-1642) menemukan teleskop, makin banyak benda langit ditemukan. Teleskop refraktor yang di temukannya mampu menjadikan mata manusia ”lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lima abad yang lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit yang terbebas dari selubung mitologi.
Keindahan benda langit sangat menarik perhatian, sehingga banyak teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan mengenai cara terbentuknya tata surya. Pada awal abad 20 salah satu teori menyatakan bahwa planet-planet terbentuk dari sebagian bahan matahari yang terlempar keluar yang disebabkan oleh adanya bintang lain yang bergerak mendekati matahari. Akibatnya terjadi gaya tarik antara matahari dengan bintang-bintang. Dari gaya tarik-menarik inilah yang menyebabkan sebagian bahan matahari terlempar keluar, dan membentuk planet.
Lain halnya dengan teori yang dikemukakan oleh Immanuel kant dan laplace dan disempurnakan oleh Gerald P kuiper dan CF van wiszacker yang disebut dengan teori kondensasi. Teori ini mengatakan “mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebula,  karena mendingin lalu menyusut semakin lama semakin cepat berputar dan akhirnya berbentuk bulat pipih dan cakram”. Kebanyakkan bahan berada di tengah dan membentuk matahari sedangkan bahan yang keluar membentuk planet-planet. Jika tata surya sesuai dengan teori ini tentu di jagad raya ini banyak tata surya.

B.  TEORI TERJADINYA ALAM SEMESTA

a.    Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)

Berbagai teori tentang jagad raya membentuk suatu bidang studi yang dikenal sebagai kosmologi. Einstein adalah ahli kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia menyempurnakan teori umumnya tentang relativitas, yang kemudian diterapkan pada pendistribusian zat di luar angkasa. Pada tahun 1917 secara matematik ditentukan bahwa tampaknya ada massa bahan yang hampir seragam yang keseimbangannya tak tentu antara kekuatan tarik gravitasi dan kekuatan olek atau kekuatan dorong kosmik lain yang tak dikenal.
Pada tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia muncul dengan pemecahan soal itu secara lain, yang mengatakan bahwa kekuatan tolak tidak berperan bahkan jagad raya terus meluas dan seluruh partikel terbang saling menjauhi dengan kecepatan tinggi. Karena kekuatan tarik gravitasi, perluasan itu terus melambat. Sebelumnya, partikel-partikel itu telah bergerak keluar bahkan lebih cepat lagi. Dalam model jagat raya ini dahulu perluasan mulai pada saat yang unik yang disebut “letusan hebat”.

Teori letusan hebat rupanya begitu berlawanan dengan pengetahuan astronomi zaman sekarang, yang mula-mula sedikit menarik perhatian. Akhirnya sebanyak bintang dalam galaksi Bimasakti bukannya saling menjauhi satu sama lain, tetapi malahan berjalan dalam orbit sirkular mengelilingi wilayah pusatnya yang padat. Akan tetapi, pada tahun 1929 Edwin Hubble, ketika itu ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson, mengemukakan bahwa berbagai galaksi yang telah diamatinya sebenarnya menjauhi kita, dan menjauhi yang lain, dengan kecepatan sampai beberapa ribu kilometer per-detik.

Rupanya galaksi-galaksi ini, seperti halnya Bimasakti kita, menjaga keutuhan bentuk internalnya selama waktu yang panjang. Galaksi-galaksi itu secara sendiri-sendiri mengarungi angkasa raya, kira-kira sebagain unit atau partikel yang bergerak mengarungi ruang angkasa. Teori Einstein dapat diterapkan pada berbagai galaksi, sebagai ganti bintang-bintang.

b. Teori Keadaan Tetap (State Steady Theory)

Kalau kita kembali ke tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang cukup untuk menguji teori letusan hebat itu. Ahli Astronomi Inggris Fred Hoyle dan beberapa ahli astro-fisika Inggris mengajukan teori yang lain, teori keadaan tetap yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa –asas kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu asas kosmologi yang sempurna. Jadi, asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi “sempurna” atau “lengkap” dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Teori keadaan tetap berlawanan sekali dengan teori letusan hebat.

Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hydrogen, yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.
Penciptaan zat berkesinambungan dari ruang angkasa yang tampaknya kosong itu diterima secara skeptis oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar salah satu hukum.

A.  TEORI TERJADINYA PLANET BUMI

1.    Teori Nebule (Teori Kabut), yang dikemukakan ole Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796).

Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang besar, makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian membentuk gumpalan padat inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari.
Teori kabut ini telah dipercaya orang selama kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah benyak ditinggalkan karena: (1) tidak mampu memberikan jawaban-jawaban kepada banyak hal atau masalah di dalam tata surya kita dan (2) karena munculnya banyak teori baru yang lebih memuaskan.

2.    Teori Planetesimal, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang astronom.

Disebut Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh akibatnya terjadi pasang naik antara matahari dan bintang tadi. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa dari matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan di sekeliling matahari inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.

3.    Teori Pasang Surut, Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teori Planetesimal.

Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu yang menjorok kearah bintang itu mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet.

Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan planet itu karena pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet iti berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.[11]

4.    Teori Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950).

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikeldebu tertarik ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian yang luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.

5. Teori Bintang Kembar
Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal.Dahulu matahari mungkin merupakan bintang kembar,kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang,maka kepingan-kepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet.Sedangkan bintang yang tidak meledak menjadi matahari.

B.  SUSUNAN SISTEM TATA SURYA

·      Matahari
Matahari adalah pusat tata surya kita. Garis tengah kurang lebih 1.392.500 km. Tersusun dari 70% gas hidrogen dan 25% gas helium serta 5% gas lainnya. Jarak Matahari dengan bumi kurang dari 150 juta km. Suhu luarnya kira-kira 60.000 Celcius.

Bagian-bagian dari Matahari adalah 
  • Fotosfer
  • Kromosfer
  • Korona 
·      Planet-Planet Yang Mengelilingi Matahari
Gerakan planet mengelilingi matahari disebut dengan rotasi. Seperti yang terdapat diatas bahwa planet yang mengelilingi matahari ada 8 yaitu sebagai berikut..
Ø  Merkurius, adalah planet yang terdekat dengan Matahari dan terkecil (0,055 massa bumi). Terdapat kawah terbesar yang disebut dengan kolaris. Planet ini juga disebut dengan bintang pagi atau bintang malam dimana waktu edarnya 88 hari, jaraknya dengan matahari adalah 58 juta km. Merkurius tidak memiliki satelit alami. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8xGZ3OBJN4eNe1yb3DF0RKxgn1Uhqa5g7Si88B64a-Jzofpk4bYhZ_Dh3vTkzUiQ4c8PhOzerLQF2hPD9JWLh1vJbUN01L0oupYkTppDEXirxiVMvZs-bFMynCiS1CEbljkWonxClQXNG/s1600/merkurius.jpg
Ø  Venus adalah planet yang ukurannya mirip bumi yaitu 0,815 massa bumi. Seperti bumi, planet venus memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan juga berinti besi, atmosfernya tebal dan mempunyai aktivitas geologi. Namun planet ini lebih kering dari pada bumi dan memiliki atmosfer lebih padat dari pada bumi. Venus tidak mempunyai satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 C, kemungkinan besar disebabkan dari jumlah gas rumah kaca yang terkandung dalam atmosfer. Sampai sekarang ini aktivitas geologi Venus belum dapat dideteksi, akan tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang dapat mencegah habisnya atmosfer, saat ini diduga bahwa sumber atmosfer venus berasal dari gunung berapi. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1wYTsWSo30IGgB4sCEpj2-wyEzuCpGVJkQ1HUP6ubqmUXdmCMH5ER4rIYV7RpeAHcoFM2Xsi6MJvnsnJGPwAvj9DzWm2b6Wc6dmHiwoUxQwc-MwdgAfYoykR_5VzpVYkLVA9mCVj4CNl4/s1600/venus.jpg
Ø  Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, planet yang satu-satunya diketahui memiliki aktivitas geologi dan memiliki makhluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian da merupakan satu-satunya planet yang diamati memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dengan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan makhluk hidup yang menghasilkan 21% Oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit terbesar dari planet kebumian di dalam tata surya. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx76iFurC0C4VMaJGsJofoFkEoNG3zwLHU4xIax1XDSnwxtkOXxc0f1XPo3otnDtQgb5Xz6Qf60pk9Dx18zC9GXu_aKuxIMu1rhtlDc30ej3PH-dDMeVEmOsTDzFpxoie3lNhs3eTP6i4t/s1600/bumi.jpg
Ø  Mars atau planet merah atau bintang belek yang revolusi 687 hari dan rotasinya 24,6 jam. Suhu tertinggi di permukaannya 500-600 Celcius. Planet yang memiliki 2 satelit yaitu fobos dan deimos. Jarak mars dari matahari yaitu sekitar 1,52
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv2HJbGuhq53-kDNmzeuDKG4sULvl9fmCKZQHMGZf25C1c4KRfIIxLwUdAbJb8jM1AZrbgM5BLqPefoLxTWIajCXT_cwmSHgWcZPpx-yz6HuoVtKlEXEAqc-9LYIwjYOSIhyRfXeiZ7e66/s1600/planet+mars.jpg
Ø  Yupiter merupakan planet dengan ukuran 318 kali massa bumi dan 2,5 kali massa gabungan dari seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas dalam Yupiter menyebabkan timbulnya ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita-pita awan dan bintik merah raksasa. Sejauh ini, Yupiter memiliki 63 satelit diantaranya terdapat 4 terbesar yaitu Ganymede, Callisto, Lo, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, misalnya gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, merupakan satelit terbesar di Tata Surya yang berukuran lebih besar dari ada Merkurius. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIZb6u7iCE7s0vw3YZ-gTJxl659t49F2Ta-ttbjrYwtrO3aBj1cMLD9EjDUwrp93UKmRF42wZuDoJlN-SqEm4_ZO56CqdHC7sKIRGAd1dO2LrcmpEYKg3biE_GZJR1Gggs88zyH3H3bVd-/s1600/planet+yupiter.jpg
Ø  Saturnus merupakan planet yang dikenal sebagai sistem cincinnya, dan memiliki beberapa kemiripan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Saturnus bervolume 60% dari Yupiter, dan memiliki berat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, sehingga dapat dikatakan bahwa planet Saturnus merupakan planet yang tidak padat di Tata Surya. Saturnus mempunyai 60 satelit yang dimana yang diketahi sejauh ini dua diantaranya adalah Titan dan Enceladus dimana telah menunjukkan aktvitas geologis, meskipun hampir terdiri dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan satu-satunya satelit di tata surya yang memiliki atmosfer yang berarti. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJBmikSNVKq_hnCiPfyaKqmGBwgxkybzo1iESQFlqhathGarNTVwaX6soU51_34kjuwvqFGSE3W-Ax0nvKQfZiY3rh3njntTWBKqO5NpzF0Hyoi-7PT4N081RTVJ05RtyJ60j-XzjN6TCJ/s1600/saturnus+.jpg
Ø  Uranus adalah planet dengan massa 14 kali massa bumi yang dikategorikan sebagai planet paling ringan di antara planet-planet luar dan orbitan 90 derajat pada ekliptika dalam mengedari matahari. Inti planet ini sangat dingin dibandingkan dengan gas raksasa lainnya yang hanya memiliki memancarkan sedikit energi panas. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhXcILebNjAtNwnKfy2gQ5hBWZr_hBjnWFZcvj5eMF3UIM1nGG_X9nuOYjjzSNr7l30uhZu1Ib9cAJLoQdKSXSQSqUPxDz9ZJYFKtcZWF4bssHR1PYzIsK3TeQnuKya1HOFsiGeV9WzSZS/s1600/uranus+.jpg
Ø  Neptunus atau planet kembar, dikatakan planet kembar karena memiliki 2 buah satelit yaitu Triton dan Neroid. Revolusi dari Neptunus adalah 164,8 tahun dan rotasinya 16,1 jam. Neptunus merupakan planet yang sedikit lebih kecil dari Uranus, dan bermassa 17 kali dari massa bumi, sehingga lebih padat. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0kkaVYBLKedHvbql7tLjtXGJKypk6ujb3nf2zrLHxMmnbbRMD2V2-f3nGQ2ykcvTBRmxxTvIAOpvC8T2mEux707IWeBcbu-1nDuMyrq8v-QPsU4voFDI8mNg0hI99_s3rv6qxmN2xoVYY/s1600/neptunus.jpg


·      Meteoroid adalah benda-benda langit yang kecil melayang-layang di angkasa luar, atau juga sering disebut dengan bintang beralih. Meteoroid yang terlalu dekat dengan Bumi dapat terpengaruh oleh gaya gravitasi Bumi sehingga masuk ke Bumi. Meteroid akan bergesekan dengan atmosfer bumi sehingga menimbulkan bunga api. Cahaya bunga api disebut dengan meteor atau bintang jatuh dapat juga disebut dengan bintang beralih.

·      Komet adalah bola berpijar yang memiliki ekor cahaya, sehingga sering disebut dengan bintang berekor. Komet muncul di tata surya dan dapat dilihat pada waktu tertentu. Komen yang paling terkenal adalah komet Halley yang muncul sekitar 76 tahun sekali.

·      Asteroid adalah benda-benda langit yang berukuran kecil mengedari matahari pada lintasan tertentu. Umumnya asteroid memiliki lintasan edar di antara lintasan edar Mars dan Yupiter. Lintasan asteroid tersebut dinamakan dengan Sabuk Asteroid yang sekarang ini telah dikenal adalah ceres dengan diameter 975 km, juno dengan diameter 265 km, vesta dengan diameter 530 km dan pallas 535 km.

C.  PERBEDAAN LAPISAN BUMI

Ø Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 30 derajat Celsius, dan semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,61 derajat Celsius (sesuai dengan Teori Braak). Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan sebagainya.
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari sekitar 17 sampai -52. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut.
Di antara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer.

Ø  Stratosfer

Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu -70^o Fatau sekitar -57^o C. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Lapisan ini juga merupakan tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18^o Cpada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya. Nama pesawat B-52 Stratofortress diambil disini. karena, kemampuan untuk terbang sangat tinggi.

Ø  Mesosfer

Adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga lapisan keempat, termosfer. Udara yang di sini akan mengakibatkan pergeseran yang berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi terbakar pada lapisan ini. Kurang lebih 25 mil atau 40 km di atas permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K, terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, hingga menjadi sekitar -143^o C(dekat bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi). Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Antara lapisan Mesosfer dan lapisan Termosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.

Ø  Termosfer

Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982^o C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio

Ø  Eksosfer

Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.

ANALISIS
Alam semesta tidak hanya meliputi matahri , planet , meteor , galaksi dan sebagainya tetapi meliputi makhluk-makhluk yang ada didalamnya juga seperti manusia , hewan , tumbuh-tumbuhan , sel , organisme , virus dan bahkan masih banyak lagi yang ukurannya dapat terlihat oleh mata maupun yang ukuran nya mikroskopis yang dilihat melalui mikroskop karna yang ukuranny sangat kecil . Alam semesta terdiri dari mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah teori mempelajari hal-hal kecil yang berukuran kecil. Sel, atom, proton, dan electron merupakan beberapa contoh dari mikrokosmos . Sedangkan makrokosmos adalah teori yang mempelajari alam semesta .
Teori terjadinya alam semesta terdiri dari teori  dentuman besar , teori keadaan tetap. Sedangkan teori terjadinya bumi terdiri dari Teori Nebule , Teori Planetesimal, Teori Pasang Surut , Teori Awan Debu , Teori Bintang Kembar . Didalam sistem tata surya , matahari yang menjadi pusat nya dan planet – planet yang mengelilingi nya beserta satelitnya masing-masing. Matahari terdiri dari gas hidrogen , gas helium , dan gas-gas lainnya sebagai penyusun matahari . Suhu matahari mencapai  60.000 Celcius . Bagian-bagian matahari mulai dari dalam hingga terluar nya yaitu inti matahari yang suhunya kira-kira mencapai 14 juta kelvin dan inti matahari merupakan tempat terjadinya reaksi nuklir yang menghasilkan energi yang paling besar. Lalu ada fotosfer yang merupakan bagian matahari yang dapat kita lihat tetapi kita tidak boleh terlalu lama meliha nya karna dapat menyebabkan kerusakan mata . Terakhir ada kromosfer dan korona yang merupakan atmosfer dari matahari tetapi korona merupakan atmosfer yang paling luar matahari.
 Planet-planet yang mengelilingi matahari yaitu Merkurius , Venus ,Bumi , Mars , Jupiter , Saturnus , Uranus , Neptunus. Di setiap planet tersebut memliki yang namanya satelit . Planet Merkurius dan Venus tidak memiliki satelit . Planet Bumi memiliki satelit berupa bulan . Mars memiliki 2 satelit yaitu Phobos dan Demos. Jupiter memiliki 19 satelit yaitu Thebe, Io, Europa, Ganymede, Calistio, Leda, Himalia, Lysithea, Elara, Aananke, Carme, Pasiphea, Sinope, dan 3 lagi belum ada namanya. Saturnus memiliki satelit yang bernama Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, Dione coorbital, 1980 S5, 1980 S6, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe. Uranus memiliki satelit yang bernama Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona, Juliet, Portia, Rosalin, Belinda. Dan Neptunus memiliki 8 satelit yaitu Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, Larissa, Proteus.



Referensi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP TRANSPERSONAL (Global Brain dan Peran Internet)

PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP INTRAPERSONAL

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI