Paper Towns





Judul Buku : Paper Towns 
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2014
Tebal Buku : 350 halaman
Pengarang : John Green


Paper Town berceritakan tentang sepasang sahabat yang tinggal berdekatan dan selalu bermain bersama. Sahabat itu bernama Margo Roth Spiegelman dan Quentin “Q” Jacobsen. Sebelum mereka menjadi sahabat Quentin jatuh cinta pada Margo saat pertama kali Margo pindah di sebelah rumah Quentin dan sejak itu meraka menjadi sahabat. Pada suatu hari Quentin dan Margo sedang bermain bersama di sebuah taman dan menemukan seorang mayat.

"She Loved Mysteries So Much That She Become ONE."


Margo yang sangat menyukai misteri mendekati mayat tersebut namun Quentin yang menyarankan Margo untuk pergi dan menghubungi polisi. Setelah pulang dari bermain Quentin langsung mengunci diri di kamar. Malam hari nya Margo mengetuk jendela kamar Quentin dan mengajak nya untuk pergi malam hari itu, namun Quentin menolak karena sudah malam dan saat itulah dia dan Margo tidak saling dekat lagi. Dan puncak nya adalah disaat sudah SMA Margo mengetuk jendela kamar Quentin dan mengajak nya untuk balas dendam kepada sahabatnya dan pacarnya. Setelah balas dendam dan mengerjai sahabat dan pacarnya Margo mengajak Quentin ke gedung tertinggi dan melihat apakah ada keramaian yang terjadi dari kekacauan yang dibuat mereka. Setelah itu mereka kembali ke rumah masing-masing dan Quentin merasa itu adalah malah yang paling menyenangkan bagi dirinya dan paginya Margo pun menghilang. Tanpa meninggalkan petunjuk apapun. Tapi Quentin menemukannya, Q menemukan petunjuk-petunjuk yang sepertinya sengaja ditinggalkan Margo untuknya. Dan petunjuk-petunjuk itu jelas mengarah ke lokasi Margo berada.
Tidak lepas dari buku ciptaan John Green yang sebelum nya yang diangkat ke layar lebar yaitu “The Fault in Our Stars” yang berceritakan tentang warna-warni nya dunia remaja. Dan film ini diangkat ke layar lebar juga. Fokus pada novel ini adalah seorang remaja yang terasa indah waktu jatuh cinta yang akhirnya terasa menyedihkan saat ditinggal seseorang yang disayang atau yang merasa depresi karena tidak ada yang memahami kita menurut saya novel ini kurang lebih bercerita seperti itu. Dalam novel ini Quentin mati-matian mencari Margo yang merupakan gadis pujaannya dari petunjuk yang ditinggalkan oleh Margo hingga ia rela meninggalkan moment yang penting sebelum ia lulus SMA. Penulis menggambarkan Quentin yang tergila-gila oleh sosok Margo sehingga ketika Margo menghilang, Quentin akan mecarinya hingga jauh dan jika tidak menemukannya maka ia tidak akan bertemu Margo untuk selamanya. Dalam perjalanannya mencari Margo, Quentin terus menerus menceritakan tentang Margo yang betapa galaunya ia ketika ditinggal Margo, yang intinya novel ini meceritakan remaja yang labil.
Walaupun penceritanya adalah Quentin, which is membuat dia menjadi tokoh utama, tapi rasanya saya lebih tertarik untuk membahas sosok yang diceritakan oleh Quentin, Margo Roth Spiegelman. Sama seperti Quentin, saya pun sebenarnya bertanya-tanya mengapa Margo selalu suka—bukan, saya bukan bermaksud bilang ‘mengapa Margo selalu suka misteri’, misteri memang mengasyikkan dan mendebarkan, saya yakin semua orang suka misteri secemen apapun dia, dan semua orang selalu berusaha untuk menjadi sebuah misteri, sekarang kita kembali ke mengapa Margo sepertinya suka sekali—menghilang. Yang jelas, menurut saya, Margo ingin menarik perhatian, menarik perhatian orang tuanya, pacarnya, sahabat-sahabatnya, ia ingin tahu reaksi orang-orang terdekatnya ketika ia menghilang, ia senang ketika orang lain kebingungan ketika ia menghilang, ia ingin agar orang-orang memintanya untuk kembali, ia ingin ketika ia kembali ia akan disambut dengan tangisan kegembiraan. Kelebihan dari novel ini adalah gaya bahasa yang digunakan ringan dan santai. Jalan cerita atau alur lebih mudah diikuti. Kekurangan nya adalah mungkin novel ini hanya bisa dinikmati oleh kalangan remaja saja. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP TRANSPERSONAL (Global Brain dan Peran Internet)

PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM LINGKUP INTRAPERSONAL

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI